1. Perkembangan Jaringan Komputer
a. Kabel
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer
mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti
melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep
distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing
System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke
sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah
beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai
terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi
(Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host
komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani
beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala
proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus
didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal- terminalnya dalam
satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga
komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang,
maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System)
saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan
dan terbentuklah jaringan raksasa WAN. Jaringan komputer adalah sebuah sistem
yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
b. Wireless
Perkembangan Teknologi Jaringan Wireless
Algoritma penjadualan (scheduling
algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP
atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang
stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma
penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk
memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan
terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya. Standar WiMax
pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a,
diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d)
menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal
juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005
(yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division
multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan
standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers.
Penggunaan OFDM yang baru ini
memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan
frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e
memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada
komunikasi selular. Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan
.16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih
baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih
baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial
menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi
dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus.
Standar WiMax memberikan koneksi
tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS
memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang
lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal mulijalur (multi-path signals),
sebagaimana standar 802.16n. Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan
antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah
tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat
atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet
broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong
lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka
berada dalam range frekuensi operasi dari BTS. Sistem kerja MAC-nya (Media
Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented,
sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan
suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan
kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang
kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer
Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan
WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface
ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari
BTS untuk fixed wireless. komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi
sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa
perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar
pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan
koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi
Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi
yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal mulijalur (multi-path signals),
sebagaimana standar 802.16n. Selain itu, dapat melayani baik para pengguna
dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran,
rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah
tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya
ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang
tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama
mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access
Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga
memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa
yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband
tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan
standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau
mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang
bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk
fixed wireless.
2. Keuntungan dan
Kerugian Jaringan
a. Peer to Peer
ü Keuntungan
·
Antar komputer dalam jaringan dapat
saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive,
fax/modem, printer.
·
Biaya operasional relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak
memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan
dan menyediakan fasilitas jaringan.
·
Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
ü Kerugian
·
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe
peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang
ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan
workstation.
·
Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server,
karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas
jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
·
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur
masing-masing fasilitas yang dimiliki.
·
Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan,
maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.
b.
Client - Server
ü
Keuntungan Client-Server
·
Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara
terdistribusi.
·
Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server
tanpa mengganggu client.
·
Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update
data sulit.
·
Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
ü Kerugian
·
Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server
secara simultan, maka server akan overload.
·
Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak
client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi
kepadanya.
·
Kelangsungan jaringan bergantung pada server, bila jaringan pada server
terganggu, maka semua akan ikut terganggu.
Contoh :
a.
Cleint – Server
a). File Server : memberikan
layanan fungsi pengelolaan file.
b). Print Server : memberikan
layanan fungsi pencetakan.
c). Database Server :
proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan
stasiun lain dapat minta pelayanan.
d). DIP (Document Information Processing):
memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
b.
Peer to Peer
a) Sharing file antar computer : memungkinkan setiap computer dapat bertukar dokumen tanpa
ada perlakukan special ( seperti server ) pada salah satu computer ini.
3. Perkembangan jaringan nirkabel atau
wireless yang meliputi aplikasi, hardware dan system operasi harus selaras
dengan perkembangan teknologi informasi dari jaman ke jaman. Dari segi tipe
wireless dan speed-nya dapat dibedakan menjadi beberapa standar, yaitu :
a.
802.11
Sayangnya, 802.11 hanya mendukung kecepatan bandwidth
jaringan maksimum 2 Mbps – terlalu lambat untuk sebagian besar aplikasi. Untuk
alasan ini, dengan itu produk 802.11 jenis ini tidak lagi diproduksi.
b.
802.11a
Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate
54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 5 GHz. Karena 802.11a dan 802.11b
menggunakan frekuensi yang berbeda, kedua teknologi tidak kompatibel satu sama
lain.
ü
Kelebihan 802.11a : kecepatan maksimum atau terbilang cepat, frekuensi
yang diatur untuk mencegah interferensi sinyal dari perangkat lain.
ü
Kekurangan 802.11.a : harga mahal; jangkauan sinyal lebih pendek dan lebih
mudah terhambat.
c.
802.11b
802.11b
menggunakan frekuensi radio di 2,4 GHz sebagai standar 802.11 yang asli dan
mempunyai maksimum data transfer rate 11 Mbps. Vendor sering lebih
suka menggunakan frekuensi ini untuk menurunkan biaya produksi mereka.
ü
Kelebihan 802.11b : harga murah; jangkauan sinyal yang baik dan tidak
mudah terhalang.
ü
Kekurangan 802.11.b : kecepatan maksimum paling lambat
d.
802.11g
Di tahun 2002 dan 2003, Produk wireless sudah mulai support
standar wireless 802.11g. Standar wireless network dengan maksimum data
transfer rate 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. 802.11g
menggabungkan teknologi 802.11a dan 802.11b, 802.11g kompatibel dengan
802.11b, yang berarti jalur akses 802.11g bekerja dengan perangkat jaringan
nirkabel 802.11b dan sebaliknya.
ü
Kelebihan 802.11.g : kecepatan maksimum atau terbilang cepat, frekuensi
yang diatur untuk mencegah interferensi sinyal dari perangkat lain.
ü
Kekurangan
802.11.g : harga lebih mahal
dari perangkat wireless 802.11b.
e.
802.11n
Standar IEEE terbaru dalam kategori Wi-Fi adalah
802.11n. Ini dirancang untuk memperbaiki 802.11g dalam meningkatkan
kecepatan bandwidth yang didukung dengan memanfaatkan beberapa sinyal nirkabel
dan antena (disebut teknologi MIMO). Ketika standar ini selesai, koneksi
802.11n mendukung kecepatan data lebih dari 100 Mbps. 802.11n juga menawarkan
jangkauan yang lebih baik karena intensitas sinyal yang meningkat.
ü
Kelebihan 802.11n : kecepatan tercepat dan jangkauan sinyal terbaik,
lebih tahan terhadap gangguan sinyal dari perangkat lain.
ü
Kekurangan
802.11n : Harga lebih mahal,
802.11n menggunakan beberapa sinyal yang mungkin mengganggu 802.11b terdekat /
jaringan berbasis g.
Begitu pesat perkembangan teknologi
wireless dari jaman ke jaman yang didorong oleh kebutuhan konsumen yang
membutuhkan akses cepat untuk menggunakan telematika, sehingga para produsen hardware-pun
mau tidak mau harus membuat berbagai perangkat untuk menunjang kebutuhan
konsumen tersebut seiring pula dengan perkembangan jaringan nirkabel.
Mungkin bagi banyak orang sudah familiar
dengan teknologi jaringan nirkabel di perangkat yang digunakan baik jaringan
wi-fi maupun jaringan gsm, namun baru ini sudah muncul teknologi baru yang
dinamakan Li-Fi ( lighting Fidelity ). Apa itu Li-Fi ?, jadi Li-Fi itu
merupakan jaringan nirkable yang berbasis cahaya. Mungkin selama ini kita kenal
wi-fi yang menggunakan frekuensi untuk transmisi data, sekarang dengan Li-Fi
kita dapat bertukar data menggunakan cahaya. Namun teknologi ini belum bisa
kita nikmati karena masih proses pengembangan di lab. Jadi mari kita tunggu
launching dari teknologi Li-Fi ini yang di klaim dapat memindahkan data dalam
kecepatan hingga 150Mbps, bahkan akan dikembangkan lagi hingga memiliki
kecepatan 1 gigabit per second.